Kenapa Bisa Stroke ??

 


 

    

Dekati Ilmu, Sumedang - Stroke merupakan penyakit yang sering terjadi banyak negara khususnya di Indonesia. Namun apakah kalian tahu apa yang menyebabkan seseorang mengidap Stroke ??? 

 

Menurut WHO Stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak, dimana secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal di otak yang terganggu.Penyakit ini juga menimbulkan kecacatan terbanyak pada kelompok usia dewasa yang masih produktif hingga 10% dari jumlah keseluruhan penderita Stroke. 


      Jenis stroke ada dua macam yaitu stroke iskemik (penyum batan) dimana aliran darah ke otak terganggu oleh aterosklerosis(proses pengerasan atau ke kakuan pembuluh darah) yang disebabkan oleh hipertensi ,diabetes mellitus, selain itu juga bisa karena tingginya kadar kolesterol dalam darah.


Pembuluh darah otak juga bisa tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain. Bekuan darah tersebut lepas, misalnya ada kelainan pada jantung atau paska pembedahan jantung, lalu bekuan darah tersebut terbawa oleh aliran darah sehingga menyumbat pembuluh darah otak yang sangat kecil. Stroke ini dikenal dengan jenis emboli serebral.

 

     Pada stroke hemoragik, pembuluh darah yang pecah sehingga aliran darah di otak terganggu. Darah yang keluar dari pembuluh darah yang pecah akan merembes ke jaringan otak dan merusaknya. Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam hitungan menit.

 

     Stroke dapat bertambah buruk dan menyebabkan kerusakan otak permanen dalam hitungan jam sampai 1­2 hari. Diagnosa stroke dapat diketahui dari gejala klinis, sedangkan diagnosis yang lebih pasti dengan pemeriksaan CT(Computed Tomography) Scan kepala.

 

     Pemeriksaan ini dapat membedakan jenis stroke penyumbatan atau perdarahan serta lokasinya di otak Penanganan stroke Sangat penting untuk mengenali tanda­tanda stroke dan segera bawa penderita stroke ke rumah sakit dalam waktu kurang dari 4,5 jam. Hal ini adalah untuk menghindari kerusakan otak yang lebih luas dan permanen. Sayangnya, banyak penderita stroke baru datang ke rumah sakit setelah 48­72 jam setelah serangan.

 

     Penatalaksanaan stroke dilakukan dokter ahli saraf dengan terlebih dahulu mengenali jenis stroke. Prinsipnya adalah melakukan reperfusi atau meningkatkan aliran darah ke otak. Pemberian oksigen dan cairan infus mutlak dilakukan. Tekanan darah dikontrol dan dipertahankan pada skala normal.

 

      Setelah dilakukan CT­Scan kepala dan dipastikan jenisnya adalah stroke iskemik (penyumbatan) maka bila serangan stroke < 4,5 jam bisa dilakukan tindakan trombolisis untuk menghancurkan sumbatan sesegera mungkin.

 

     Pada stroke jenis perdarahan mungkin membutuhkan tindakan lanjut seperti pembedahan, namun indikasi dilakukan operasi tentu saja sesuai dengan jumlah perdarahan dan lokasi perdarahan berdasarkan hasil CT­Scan kepala .

 

     Sedangkan tindakan pemulihan pada penderita stroke dilakukan setelah masa akut dan keadaan stabil dengan melakukan fisioterapi untuk mengurangi komplikasi fisik dan mencegah kecacatan.


    Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi penyakit stroke di Indonesia meningkat seiring bertambahnya umur. Kasus tertinggi stroke yang terdiagnosa tenaga kesehatran adalah 75% tahun ke atas (43,1%) dan terendah pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar (0,2%).


 Faktor resiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian stroke pada dewasa dini secara berurut ialah:

  1. Pola hidup yakni kebiasaan makan dan minum (89,1%), 
  2. Hipertensi (84,3%), 
  3. Riwayat keluarga (84,3%), 
  4. Obesitas (83%), 
  5. Kebiasaan merokok (67,6%), 
  6. Aktivitas fisik atau Jarang Berolah Raga (30%). 

    Kebiasaan makan dan minum memiliki pengaruh yang tinggi, karena dalam keseharian mereka mengkonsumsi makanan yang mereka sukai dan apa yang ingin mereka makan tanpa memikirkan bahwa makanan tersebut beresiko menimbulkan penyakit degeneratif.


     Oleh sebab itu edukasi tentang penyakit ini sangat penting untuk cara pencegahannya agar tidak terjadi pada orang orang disekitar anda.

 

 

Lebih baru Lebih lama